ppsunj.org – TUJUH dekade lebih yang membanggakan. Pada Agustus 2022, Republik Indonesia berusia 77 tahun, sementara Universitas Indonesia (UI) merayakan dies natalis ke-72 pada Februari 2022 lalu. Pada HUT Republik Indonesia tahun ini, kita diajak untuk lebih optimis menciptakan Inovasi Unggulan : “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.”
Di usia yang lebih dari tujuh dekade juga, UI senantiasa menunjukkan eksistensinya sebagai kampus terbaik, dan hadir mewarnai perjalanan negeri dengan Inovasi Unggulan.

Peringkat Universitas Indonesia
Pada QS World University Rankings edisi 2023, UI berada di peringkat ke-11 dari 64 institusi; Times Higher Education (THE) UI memperoleh peringkat ke-18 dari 76 institusi; Times Higher Education (THE) World University Impact Rankings UI peringkat 3 di Asia Tenggara; dan University Rankings 2022 versi SCImago Institutions Rankings UI menempati peringkat ke-13.
Di Indonesia, UI berhasil menyabet penghargaan tertinggi pada Liga Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, yakni dalam kategori Penghargaan Keunggulan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2021/2022 yang diumumkan pada 27 Juni 2022. Dua penghargaan yang diraih itu adalah IKU PTNBH (IKU 6), di mana tahun lalu UI di ranking 8 dan sekarang melesat ke ranking 1, dan Penghargaan IKU Tertinggi Top 10% Liga PTN BH.
Satu bulan kemudian, Webometrics Ranking World Universities edisi Juli 2022, menempatkan UI pada posisi terbaik di Indonesia. Posisi UI naik 46 peringkat dari sebelumnya. Prestasi terbaik diukir UI sejak Juli 2020 (peringkat 694 dunia) dan Juli 2021 (peringkat 729 dunia), hingga tahun 2022 di peringkat 603.
UI juga mengukir prestasi membanggakan dari bidang riset dan inovasi. Meskipun Indonesia dan dunia berada dalam situasi pandemi selama lebih dari dua tahun ini, namun hal itu tidak membatasi Universitas Indonesia (UI) dalam menghasilkan karya inovasi unggulan. Sebagai perguruan tinggi, UI adalah bagian penting dalam sinergi n-helix, yang dapat dikolaborasikan dalam Tri Dharma –pendidikan/pengajaran, pengabdian masyarakat, dan penelitian.
Dalam bidang riset, dari Kampus Salemba dan Kampus Depok berbagai inovasi yang merupakan buah pemikiran dari para peneliti UI terus digalakkan. Hal itu terlihat dari banyaknya sumbangsih UI sejak pandemi mewabah, guna penanganan Covid-19 dan solusi bagi dampak yang diakibatkannya di tengah masyarakat. Antara lain, inovasi yang menghasilkan produk Covent-Ventilator Tipe 1 oleh tim yang diketuai Dr. Basari, S. T., M. Eng dari Fakultas Teknik (FT) UI.
Tahun ini, inovasi yang diperkenalkan ke publik dan menyita cukup banyak perhatian adalah bus listrik Merah Putih.
Gagasan inovasi bus listrik UI bermula dari keprihatinan terhadap efek rumah kaca. Pembuatan bus listrik UI ini dimotori tim yang terdiri dari sekitar 30 orang peneliti lintas fakultas. Dalam jangka panjang, para inventor ingin mengajak masyarakat meninggalkan kendaraan konvensional dan beralih menggunakan bus. Hal ini merupakan bentuk komitmen UI dan pelaku industri dalam menurunkan emisi karbon di sektor transportasi, juga mengatasi isu perubahan iklim dan pemanasan global.
Sepanjang lebih kurang tiga tahun, UI berkolaborasi dengan para mitranya –antara lain PT Mobil Anak Bangsa (MAB), PT Pindad, PT NSAD, dan PT AICOOL– merealisasikan kehadiran bus listrik ini. Para peneliti UI membangun platform chassis, sistem penggerak, sistem pengereman, sistem kendali, inverter, dashboard, dan sistem pendingin (air conditioning). Untuk kelas bus besar dengan panjang 12 meter dan bobot 16 ton, bus Merah Putih memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling tinggi di Indonesia. Bus ini mampu menampung berat penumpang sebesar 13 ton dengan kecepatan maksimal 120 km/jam.
Proyek ini dimulai dari rancangan teknologi bus listrik yang dibidani para periset dari Fakultas Teknik UI, dan mitra yang merupakan praktisi dari dunia industri. Bus listrik buatan UI ini akan menjadi alat transportasi pendukung kegiatan Presidensi G20 pada Oktober-November 2022 di Bali.
Platfrom Gotongroyong.in
Temuan riset akademisi lainnya yang telah teruji manfaatnya adalah Tabung Listrik (TaLis) dan platform Gotongroyong.in. TaLis adalah alat yang ringan dan portabel dan dapat menyimpan 630Wh energi listrik berbasis baterai lithium-ion. Karya ini sangat membantu saat musibah gempa Lombok dan Palu.
Gotongroyong.in merupakan platform donasi tanpa uang. Untuk mengumpulkan dana donasi, para pengguna platform cukup menonton iklan sepanjang 10 detik yang kemudian dikonversi ke dalam bentuk donasi. Masih ada sederetan panjang produk unggulan dari para inventor UI, yang menjadi sumbangsih nyata bagi tanah air, antara lain inkubator bayi, sel punca, penghitungan zakat perusahaan, dan implan mata.
Di bidang teknologi finansial, tiga orang alumni Fakultas Ilmu Komputer UI menciptakan Inovasi Unggulan platform transfer dana antarbank gratis yang diberi nama Flip. Flip bekerja sebagai jembatan transaksi antarbank. Saat ini Flip telah mendapat legalitas dari Bank Indonesia dan dapat digunakan untuk melakukan transfer dari dan ke bank-bank besar Indonesia.
Sepuluh Titik Prioritas
Sementara itu melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, UI meluncurkan kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat 2022 yang akan melaksanakan 318 program di sepuluh titik prioritas di tanah air. UI memperkenalkan program pengabdian masyarakat unggulan UI di berbagai daerah mulai dari bidang kesehatan, lingkungan, energi, sosial, budaya, dan lain sebagainya. Program-program tersebut melibatkan ratusan tim pengmas yang terdiri dari sivitas akademika, dosen, dan mahasiswa.
Program pengabdian masyarakat UI (Inovasi Unggulan) menggunakan pendekatan quintuple helix sebagai model interaksi antarpihak dalam pengembangan peran eksternal. Kelima helix, mulai dari Pemerintah, dunia usaha, dunia akademis/kampus, dan masyarakat, saling bersinergi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Leave a Reply